 |
| Source : funjaskes.blogspot.com |
A.) Sejarah Awal Kemunculan
El Tor kali pertama ditemukan oleh Felix Gotschlich, dokter dari Jerman, di pusat karantina El Tor, tak jauh dari Terusan Suez, Mesir, pada 1905. Karena itu, bakteri termaksud disebut El Tor.
B.) Sistem Penyebaran
Media penyebarannya melalui liur atau feses penderita, air yang terkontaminasi, dan lalat yang membawa bakteri itu lalu hinggap di makanan.
C.) Jumlah Korban
- Sulawesi, 26 September hingga 11 Desember 1937 terdapat 37 kasus dengan 11 orang meninggal.
- Tiga tahun setelah kasus di Jakarta, El Tor tiba-tiba merebak di Semarang. Tercatat ada 250 penderita terinfeksi El Tor.
D.) Cara Penanganan
Para penderita penyakit dikenakan ketentuan isolasi dari orang lain di sekitarnya. Menutup daerah yang terkena wabah. Setelah mengeluarkan maklumat tentang El Tor dan UU tentang wabah, langkah selanjutnya adalah pembuatan vaksin.
E.) Dampak dari Wabah
- Politik : Pemerintah harus banyak menngulurkan bantuan kepada tenaga medis dan korban dengan biaya yang besar.
- Sosial: Masyarakat saat itu melaksanakan
karantina wilayah mereka dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan penyebaran.
- Ekonomi: Ekonomi terganggu, tidak semua pekerja berani bekerja di luar ruangan.
- Budaya: Budaya Indonesia seperti berkumpul dan berinteraksi dengan sesama manusia mulai melemah.
- Pendidikan: Pendidikan normal, ada beberapa sekolah yang tetap melaksanakan kegiatan pendidikan seperti biasa.
F.) Hikmah yang Bisa Diambil Untuk Masa Depan
Hal apapun itu bisa terjadi dengan kehendak Allah SWT. Kita sebagai umat manusia selalu mempersiapkan diri untuk kejadian-kejadian yang bisa terjadi pada kedepannya, yaitu bisa dengan mempersiapkan amal ibadah, kesehatan tubuh, pola hidup sehat, dan persiapan pendidikan agar kita mengerti apa yang akan kita hadapi di masa depan.
***
Jika ada bagian yang susah dimengerti atau ada yang salah, bisa hubungi admin atau komen di bawah ya 😊
Sekian artikel dari Sejarah Singkat Wabah El Tor. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya 😉
Mending ngabuburit
ReplyDelete