Karya Chairil Anwar |
1.Tema : Percintaan.
2.Nada dan Suasana
Puisi ini memiliki nada yang konsisten karena seluruh baris pada puisi ini berakhiran huruf ‘i’ dari awal hingga akhir. Pada suasana puisi Penerimaan ini, Chairil Anwar menuangkan perasaan cemas dan ketegasan. Pengharapan yang ia rasakan dikarenakan pada dasarnya ia masih mencintai perempuan yang beliau cintai. Jadi inti suasaana pada puisi adalah supaya perempuan tersebut memilih dengan tegas untuk kembali padanya atau terus bersama yang lain.
3.Perasaan
Pada puisi Penerimaan, penyair merasakan semangat pengharapan dengan sedikit kecemasan bahwa sang mantan kekasih akan berpikir dan menimbang penawarannya dengan matang hingga ia akan kembali padanya.
4.Amanat
Pesan yang ingin disampaikan oleh Chairil Anwar secara khusus tentu ditujukan kepada sang perempuan yang ia maksud. Dengan harapan agar ia mempertimbangkan penawaran Chairil dan memutuskan dengan tegas keputusan yang akan ia ambil. Untuk amanat secara umum, Chairil ingin mengabarkan pada seluruh pembaca, bahwa tokoh Chairil adalah sosok yang benci pada hal yang setengah-setengah atau nanggung. Chairil ingin mengabarkan pada setiap pembaca sajaknya bahwa dirinya adalah orang yang tegas dan menyukai dengan ketegasan.
5.Diksi
Dalam puisi Penerimaan ini, Chairil menggunakan kata-kata yang sederhana namun indah dan penuh makna. Pemilihan kata yang Chairil gunakan membuat pembaca sajak ini merasakan dengan jelas suasana hati Chairil dan membuat puisi ini lebih bernyawa dan hidup.
6.Ritme (Irama)
Irama yang digunakan menggunakan irama yang menunjukkan keteguhan hati penyair dalam mempertahankan prinsipnya walaupun ia telah memberi kesempatan. Irama yang dihasilkan terkesan biasa saja karena susuanan kata pada tiap barisnya sendiri tersusun dari kata-kata yang sederhana namun penuh makna.
7.Kata Konkret
Pada puisi Penerimaan terdapat kata konkret seperti “Bak kembang sari sudah terbagi” artinya wanita yang sudah kehilangan keperawanannya. Sedangkan “Dengan cermin aku berbagi” artinya si “aku” tidak ingin wanitanya mendua bahkan dengan bayangannya sekalipun.
***
Jika ada bagian yang susah dimengerti atau ada yang salah, bisa hubungi admin atau komen di bawah ya 😊
Sekian artikel dari ANALISIS UNSUR INTRINSIK PUISI PENERIMAAN KARYA CHAIRIL ANWAR. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya 😉
Comments
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar yang positif ya